Banyak penggemar teori konspirasi meyakini jika Perang Dunia Pertama dan Kedua, juga nantinya yang ketiga, serta peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi di dunia seperti penembakan yang mengakibatkan tewasnya Presiden AS Abraham Lincoln dan JFK, juga penembakan terhadap Paus Paulus II, termasuk tragedi kematian Lady di bawah terowongan Pont d'Alma di Paris, merupakan sesuatu yang telah dirancang sebelumnya.
Keyakinan mereka didasari oleh peristiwa-peristiwa sebelumnya dan pertaruangan politik dan kekuasaan yang berada di sekitar sang tokoh. Pihak mana yang terancam dan pihak mana yang dianggap menjadi ancaman. Mirip dengan kisah-kisah Detektif atau Mafia. Sebab itu, hasil kerja Konspirasi selalu saja sarat dengan misteri dan tanda tanya. Seperti juga dengan sosok Albert Pike, seorang Jendral sekaligus tokoh Freemasonry AS yang diyakini berada dibalik grand design Perang Dunia I,II, dan III.Keluarga Yahudi
Albert Pike dilahirkan di Boston, AS, pada 29 Desember 1809 dari pasangan suami istri Yahudi, Benjamin dan Sarah Andrews. Pike anak sulung dari enam bersaudara. Lulusan dari Harvard, Pike masuk dinas militer. Saat Perang Sipil (1861-1865), Brigadir Jendral Albert Pike menjadi salah satu pimpinan dari Tentara Konfederasi yang berhadapan dengan Tentara Union. Usai perang, Pike nyaris dipenjara kerena penghianatan yang dilakukannya namun ditolong oleh Presiden Andrew Johnson yang sama-sama tokoh Freemasonry AS.
Sosok Albert Pike memang kontroversial. Ada yang bilang dia seorang yang jenius, mampu berbicara dan menulis dalam 16 bahasa berbeda. Tapi ada juga yang menganggap Pike biasa saja, hanya saja pandai menjiplak karya orang lain dan mengakui sebagai karyanya sendiri. Walau begitu, Pike yang menyandang derajat tertinggi dalam struktur Freemasonry memang dikenal sebagai filsuf, tentara, penyair, sukarelawan, humanis, dan lain-lain.
Albert Pike mendirikan Ancient Accepted Scottish Rite of Freemasonry dan menjabat sebagai Grand Commander of North American Freemasonry (1859-1891). Tahun 1869, Pike mendirikan kelompok rasialis kulit putih Order of the Knights of the Ku Klux Klan (KKK) yang masih ada hingga sekarang.
Dengan latar belakang demikian, tidaklah heran jika Pike pernah mengaku sebagai seorang pemuja setan dengan aktif sebagai Grand Master the Order of Palladium, sebuah kelompok pemuja Lucifer yang berdiri di Paris, 1737. Palladisme awalnya dibawa ke Yunani dari tanah Mesir oleh Phytagoras di abad ke-5 Masehi dan kemudian menjadi bagian inti dari ritual satanisme yang biasa dilakukan di loji-loji Masonik.
Tahun 1801, seorang yahudi bernama Issac Long membawa patung Baphomet ke sebuah Loji Mason di Charleston, Carolina Selatan. Lokasi ini dipilih karena charleston berada tepat di 33rd garis lintang utara seperti halnya kota Baghdad. Loji ini merupakan induk dari semua loji Mason di seluruh dunia. Issac Long sendiri terpilih menjadi Grand Masternya. Albert Pike kemudian menggantikan Issac Long dan mengubah nama organisasinya dengan nama Order to the New and Reformed Palladian Rite (Reformed Palladium) yang hanya mengenal dua tingkatan: Adelph (or Brother), dan Companion of Ulyses (or Companion of Penelope).
Jaringan Albert Pike sangat luas. Pike adalah orang kepercayaan Phileas Walder, tokoh Gereja Lutheran yang juga tokoh Freemason, kelompok pemuja setan, dan sekaligus tukang sihir dari Swiss. Pike juga bekerja secara rahasia dengan Giusseppe Mazzini dari Italy (1805-1872) yang juga memiliki tingkat keanggotaan Freemasonry pada level 33rd, yang menjadi pimpinan Illuminati di tahun 1834.
Tokoh lain di sekitar Mazzini adalah Lord Henry Palmerston dari Inggris (1784-1865, Mason derajat 33rd) dan jendral Otto von Bismarck dari Jerman (1815-1898, Mason 33rd). Bersama mereka, Albert Pike dengan Palladian Ritenya dijadikan kelompok payung (satu kelompok yang memayungi) seluruh Masonik dunia.
Sosok Albert Pike kemudian dinobatkan sebagai Grand Master Illuminati yang diserahi tugas untuk menyusun rancangan yang sistematis untuk menaklukan dunia dan menghancurkan agama-agama. Dari tangan Albert Pike inilah lahir satu rencana besar yang akan meletusakan Perang Dunia I, II, dan III untuk menciptakan The New World Order. Protokolat Zionis dipercaya juga melewati tangannya untuk disempurnakan setelah dipaparkan Rothschild kepada teman-temannya di tahun 1782.
Konsep ini pada abad ke-21 disuarakan kembali oleh Wakil Presiden AS Dick Cheney yang bersama-sama dengan Donald Rumsfeld dan beberapa rekannya merancangkan proyek masa depan bernama Project for the New American Century (1997) yang seluruhnya mirip dengan The New World Order.
Sepanjang tahun 1859 hingga 1871, Pike merancang sebuah rencana aksi untuk mengobarkan Perang Dunia I hingga III, juga sejumlah revolusi, hingga mencapai final pada abad ke-20. Skenario Perang Dunia I, II, dan III untuk membentuk The New World Order tulisan Albert Pike ini sungguh luas dan panjang. Bagi yang ingin mengetahui tentang cetak biru rencana Albert Pike dalam mengobarkan Perang Dunia I, II, dan III lebih detail, bisa merujuk ke buku: "Yahudi Menggenggam Dunia" karya Admiral Inggris, William Guy Carr, yang terlibat langsung dalam Perang Dunia I, "Occult Theocracy" karya Lady Queensborough, dan "Quoted in Satan: Price of This World" juga karya Admiral William Guy Carr. Albert Pike meninggal pada 2 April 1891 dan dikuburkan di Pemakaman Umum di Oak Hill, AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar